Sabtu, 07 Maret 2009

Ramlah Binti Abu Sufyan Bin Harb

Ummu Habibah dengan nama lengkap Ramlah binti Abu Sufyan bin Harb adalah salah seorang Ummul Mikminin (salah satu istri Rosulullah). sebuah ketangguhan yang menyentuh hati bagi siapapun yang mendengar kisahnya...

Ramlah adalah salah seorang wanita yang masuk islam saat permulaan. ia dan suaminya Ubaidullah telah menjadi muslim saat kaum muslimin tengah berada pada masa2 sulit menghadapi ujian mempertahankan aqidahnya.

ada perih yang menggores dihati Ramlah. karena sang ayah yang amat dikasihinya, adalah salah seprang pemuka kafir Quraisy yang amat menentang keislamannya. berkali kali sang ayahanda mendatanginya.. membujuknya dengan lembut, hingga dengan kata-kata tegas dan kasar! bersama sang suami mereka saling menguatkan, dan hanya kepada Allah-lah mereka memohon kekuatan. kejernihan do'a selalu dipanjatkan, agar hati sang ayahanda terbuka.. namun, hanya kebebalan yang nampak pada ayahandanya yang pongah sebagai seorang pemuka yang terpandang.

Mulanya, para pemuka kafir Quraisy yang lain masih belum berani mengintimidasi kaum muslim saat Abu Sufyan masih membujuk puterinya. namun, saat abu sufyan mulai lepas tangan, mereka pun kian berani menekan kaum muslim. tak hanya cela, caci dan makian yang dilontarkan.. tak segan-segan penindasan dan penyiksaan pun terus meneror kaum muslim saat itu..

"Rabbi, hanya kecintaan kepadaMu-lah yang membuat kami tetap bertahan.. " lirih Ramlah..

akhirnya, turunlah perintah untuk hijrah keHabasyah. Ramlah dan suaminya termasuk didalamnya. kafilah itu dipimpin oleh Ja'far bin Abu Thalib (salah seorang sahabat yang perawakannya dan pribadinya mirip dengan Rosulullah). Di negeri habasyah, kaum muslimin dijamin keamanannya oleh Raja najasyi.

Ramlah.. sebagai seorang muslimah yang tangguh dalam mempertahankan aqidahnya, meski dengan berat hati meninggalkan tanah kelahirannya, keluarganya, sanak saudaranya, gelar kebangsawanannya, hartanya, dan semua hiasan dunia lainnya.. Ia pun melabuhkan diri keHabasyah. tempat yang sangat asing. hidup sebagai orang asing yang terasing... bersama dengan kaum muslim lainnya.

ujian itu ternyata belum cukup. sang suami yang amat dikasihinya karena Allah.. ternyata malah Murtad dibegeri itu. kesedihan meliputi hatinya. tak mungkin ia menggadaikan aqidahnya pula, karena aqidah itu telah menghujam kedalam sanubarinya. akarnya telah tertanam dengan kuat, sedang batang keimanan itu kokoh menjulang.. dengan dedaunan yang rimbun menyejukkan. tak bisa.. dan tak rela jika ia harus menghempaskan keimanan itu begitu saja.

Berpisah..
itulah jalan satu-satunya...
saat kesedihan itu membungkusnya, pikirannya melayang pada sang ayahanda yang garang melarangnya mendekati agama Muhammad, ia terkenang dengan negerinya yang telah ia tinggalkan.. dan kini, sang suami yang telah menjadi seorang nasrani. sebelah sayapnya telah patah. tapi ia tahu, masih ada saudara muslim yang lain... masih ada Rabb-Nya yang Maha atas segalanya...

ditengah kesedihan.. kepiluan.. serta nyeri yang terus saja seperti labirin yang membuatnya terperangkap, tiba-tiba saja.. salah seorang pelayan Raja Najasyi datang menghampirinya. ada berita gemberi yang hendak disampaikannya.

yaitu, bahwa Rosulullah telah melamarnya...!!
subhanallah.. walhamdulillah.. wa laa ilaa haillah wa Allahuakbar! karena perasaan yang teramat bahagia, ia menangis... tak mampu air mata itu terbendung. seperti embun yang jatuh pada sehelai daun, sejuk... sekali. Oh, Rabbi... benarkah ini? bahwa kini, ia akan disandingkan seorang yang sangat mulia... seorang Rosul terakhir... dan ia akan menyandang gelar Ummul Mukminin...

Dari kesemua istri Rosulullah.. Ramlah adalah istri yang memiliki garis keturunan paling dekat dengan Rosulullah,satu-satunya istri yang mendapatkan mahar paling mahal. yaitu mencapai 4000 dinar yang diberikan oleh Raja Najasyi serta dengan seluruh perbelakalan yang juga ditanggung oleh Raja Najasyi...

Ramlah atau lebih dikenal dengan Ummu Habibah.. akhirnya dengan didampingi oleh seorang pelayan Raja Najasyi.. ia pun dikembalikan untuk menjumpai Rosulullah. Ummu Habibah kini dapat melihat sendiri pribadi yang agung itu. ia menuai ilmu langsung dari sumbernya. seorang yang mengajarkannya tentang islam lebih dalam.. mengajarkan kecintaan terhadap Rabbnya.. dan kini, ia lah yang turut mendampingi sang Rosul dalam dakwah islam.

Ummu Habibah, selain dikenal sebagai seorang muslimah yang tangguh mempertahankan aqidahm ia juga sangat terkenal dengan seorang muslimah yang baik ibadahnya... Qiyamulail, Shoum Sunnah, Sedekah, dll...

Keluarga yang mereka bina adalah cerminan dari keluarga muslim yang sakinah mawaddah warahmah... setiap episode hidup yang dilaluinya bersama Rosulullah adalah momoar penuh hikmah dan ilmu yang meningkatkan keimanan. Hingga.. tibalah saatnya Rosulullah kembali pada Rabbnya... hatinya sedih... pilu... namun, harus rela kekasihnya kembali pada sang Maha Kasih yang memilikinya...

keimanan itu tak luntur.. ibadahnya pun kian gencar.. taqarrub ilallah.. sebagaimana dahulu saat ia masih berdampingan dengan sang kekasih yang dikasihi oleh seluruh ummatnya.

Ummu Habibah masih mampu menyaksikan masa khulafaurRasyidin berganti...
Ummu Habibah tetap dihormati dan dimuliakan.. hingga masa kekhalifahan Muawiyah yang juga merupakan saudara kandungnya. yaitu zaman bani Umayyah pertama kali berdiri...

Ummu habibah meninggal pada tahun 44 H... ia, kembali menemui Rabbnya.
sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir... ia masih sempat meminta maaf pada para istri Rosulullah lain yang masih hidup... karena, sebagai manusia.. tentunya pasti pernah melakukan kesalahan meski sadar ataupun tidak.
Ummu Habibah RA akhirnya pergi untuk selamanya...

Sumber: 35 Shirah Shahabiah (Abdullah Al Mishri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar